Author: Unknown
•21.21



Laporan Hasil Penelitian
Diajukan Sebagai Tugas MID Semester Untuk Memenuhi
Mata Kuliah Kewirausahan Islam

Disusun Oleh:
1.      Wida Yusari (13631057)
2.      Yesi PuspitaSari (13631037)

EPI4 B

Dosen Pengampu:
Hendrianto. MA

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH
JURUSAN SYARIAH
SKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN CURUP)
2015

Observasi Mengenai Kewirausahaaan
Dengan Tiga Narasumber yang Berbeda Bidang

1.      Narasumber (enterpreiner) dalam bidang menjahit/penjahit
Nama toko yang kami wawancarai yaitu toko Shara Taylor di jalan. Dr. Ak. Gani, No.82 Jalan Baru Curup

a.       Cara memulai usaha
Pemilik toko Shara Taylor memulai usaha dengan bermodalkan kemampuan menjahit yang telah dimiliki sejak tahun 1973. Sebagai seorang penjahit, tentunya diharuskan memiliki skill dan kemampuan yang handal demi mengembangkan usaha dalam menjahit. Toko Shara Taylor yaitu industi rumahan yang berdiri pada tahun 1997. Langkah awal sebelum membuka usaha jahit di rumah adalah dengan terus mengembangkan kemampuan menjahit agar lebih bervariasi dan juga memanfaatkan model-model pakaian yang sedang populer. Tujuannya selain memberikan jahitan yang berkualitas, juga memudahkan pelanggan yang akan menggunakan jasa penjahit.
Disamping keahlian menjahit yang dimiliki oleh seorang wirausaha di bidang menjahit, penjahit harus mempunyai modal yang cukup untuk memulai usaha dan mengembangkannya. Terutama untuk membeli peralatan dan perlengkapan dalam menjahit.

b.      Cara mengembangkan usaha
Toko Shara Taylor adalah industri rumahan bidang desain pakaian (penjahit) yang tidak memiliki karyawan. Toko Shara Taylor juga tidak memiliki cabang, dengan demikian cara mengembangkan usaha pada industry rumahan ini yaitu dengan mempromosikan hasil-hasil jahitan yang pernah di jahit kepada pelanggan yang dituju, dengan bermodalkan keahlian dan peralatan yang dimiliki.



c.       Kendala yang dihadapi
Pemilik toko Shara Taylor mengatakan bahwa dalam menjalankan bisnis sebagai seorang penjahit, hampir tidak mempunyai kendala. Biasanya kendala yang sering di hadapi yaitu pada modal yang dimiliki. Tetapi untuk mengurangi resiko yang terjadi akibat kendala tersebut, maka pemilik toko Shara Taylor memperbanyak produksi pakaian yang yang di pesan saja dan tidak memproduksi pakaian untuk didistribusikan ke pasar.

d.      Cara Memasarkan produk ke konsumen
Toko Shara Taylor memasarkan produk ke konsumen dengan cara memanfaatkan pembeli yang telah memesan di toko tersebut untuk mempromosikan produk yang di hasilkan oleh pemilik toko Toko Shara Taylor tersebut. Karena keterampilan dan keahlian dalam membuat pakaian yang telah dipesan oleh pembeli tersebut maka akan menarik pembeli lainnya untuk ikut memesan ke Toko Shara Taylor.

e.       Keuntungan dan kerugian selama berwirausaha
Setiap bulan pemilik Toko Shara Taylor selalu mendapatkan untung, apalagi ketika sedang trennya pakaian-pakaian yang membuat para pelanggan inign menempah pakaian yang mereka inginkan. Hal ini sangat menguntungkan bagi pemilik Toko Shara Taylor, karena orang-orang yang tinggal di sekitar toko itu akan memesan di Toko Shara Taylor.
Pemilik Toko Shara Taylor mengatakan bahwa dalam menjalankan bisnisnya tidak pernah mengalami kerugian, dengan artian selalu mendapatkan untung dari bisnisnya tersebut. Untuk mengantisipasi kerugian-kerugian yang akan terjadi, pemilik usaha dalam menjalankan usahanya harus memperhatikan apa yang diinginkan oleh konsumen-konsumen dan memproduksi sesuai dengan pesanan konsumen, sehingga kerugian-kerugian tersebut dapat dihindari.



2.      Narasumber (enterpreiner) dalam bidang makanan berbahan dasar terong
Nama toko yang kami wawancarai yaitu toko Manisan Terong yang berada di dusun Curup.

a.       Cara memulai usaha
Industri rumahan manisan terong ini memulai usaha dengan cara melihat situasi di lapangan, mempunyai niat dan keyakinan dalam berwirausaha. Pemilik industri ini memanfaatkan hasil pertanian yang sangat melimpah. Dengan hasil pertanian yang sangat melimpah dan mudah dijangkau tersebut pemilik industry ini berinovasi untuk mengelola hasil pertanian tersebut agar menjadi lebih berkualitas dan bermutu.

b.      Cara mengembangkan usaha
Pabrik Manisan Terong yang ada di Dusun Curup ini belum memiliki cabang dan tidak akan membuka cabang. Manisan Terong ini di buat oleh  seorang ibu yang berumur 45 tahun dan di bantu oleh 5 orang karyawan yang ada di tempat pembuatan Manisan Terong tersebut. Pada awal mula usaha, pemilik Toko Manisan Terong ini hanya membuat makanan yang berbahan dasar terong, seperti dodol terong dan manisan terong. Kemudian seiring berjalannya waktu, usaha yang digeluti ibu ini  berkembang, dengan memanfaatkan hasil pertanian lain selain terong yakni papaya, tomat, ubi jalar, dan bayam. Hal ini dilakukan agar pembeli bisa memilih makanan mana yang akan di belinya sesuai selera masing-masing.

c.       Kendala yang dihadapi
Dalam setiap berwirausaha pasti memiliki kendala, tetapi pemilik toko Manisan Terong mengatakan bahwa dalam menjalankan usahanya tersebut hampir tidak ada kendala, mengapa hampir tidak ada kendala? Karena dalam proses pembuatan makanan tersebut tidak terlalu sulit hanya butuh ketrampilan memasak saja, selain itu bahan pokok yang digunakan pun mudah di jangkau dan bahkan sangat melimpah.



d.      Cara memasarkan produk ke konsumen
Keunikan dan keaslian rasa makanan yang ada di Toko Manisan Terong tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi para pembeli yang menyukai makanan-makanan ringan. Sehingga tidak sulit bagi pemilik toko untuk memasarkan produk yang di hasilkan. Pemilik toko tidak memasarkan produknya dengan membuka cabang, melainkan dengan memanfaatkan konsumen yang pernah berbelanja di toko tersebut, karena makanan-makanan tersebut dijual dengan harga murah dan terjangkau dengan porsi yang banyak, tentunya pastibanyak juga yang tertarik dan berminat untuk mampir dan mencicipi makanan yang ada di toko Manisan Terong tersebut. 
Biasanya pada masa akhir pembelajaran kuliah, toko ini akan memperoleh banyak keuntungan. Karena banyaknya permintaan akan produksi makanan-makanan tersebut, yang pada umumnya konsumennya adalah mahasiswa-mahasiswa yang tinggal di sekitar toko Manisan Terong tersebut, yang , membeli makanan-makanan tersebut sebagai oleh-oleh khas Curup.

e.       Keuntungan dan kerugian selama berwirausaha
Sesuai dengan yang diungkapkan oleh pemilik toko Manisan  Terong, bahwasannya selama beliau menjalankan usahanya tersebut belum pernah mengalami kerugian, bahkan selalu mendapat keuntungan. Pemilik Toko Manisan Terong selalu mengantisipasi kerugian, yakni dengan cara memproduksi sesuai dengan permintaan pasar, misalnya ada seseorang memesan untuk di buatkan salah satu makanan yang ada di Toko Manisan Terong tersebut, maka pemilik toko tersebut hanya menyediakan makanan sesuai yang di pesan. Selain itu untuk orang yang ingin langsung berbelanja di Toko Manisan Terong tersebut, pemilik toko menyediakan beberapa macam pilihan makanan yang telah di produksi.
Keuntunungan yang diperoleh pemilik wirausaha ini adalah dari 50%-75%. Pada saat permintaan konsumen sedang meningkat atau melonjak pemilik toko ini bisa memperoleh omset Rp.15.000.000; - Rp.20.000.000;, sedangkan jika permintaan pasar menurun maka pemilik toko ini memperoleh keuntungan Rp.10.000.000; - Rp.11.000.000;. jika dibuat rata-rata, pemilik toko ini memperoleh Rp.15.000.000; dengan tingkat keuntungannya 50%.
3.      Narasumber (enterpreiner) dalam bidang makanan (bakso)
Nama warung yang kami wawancarai yaitu Steshe Hoshi, warung ini beralamatkan dii Dusun Curup.

a.       Cara memulai usaha
Warung bakso yang berada di Dusun Curup ini berdiri pada bulan Maret 2012. Sesuai dengan yang diungkapkan oleh pemilik warung ini bahwa kalau seseorang ingin memulai suatu usaha, maka sebelumnya harus memiliki keyakinan atau niat terlebih dahulu dan juga memiliki modal yang cukup untuk menjalankan usaha yang akan ditekuni. Modal yang dimiliki tersebut diutamakan digunakan untuk memenuhi kebutuhan wirausaha yang dipilih seperti membeli peralatan dalam memasak bakso, dan bahan-bahan yang digunakan. Pemilik usaha juga mengatakan bahwa jika seseorang ingin memulai usaha, maka juga harus memperhatikan tempat usahanya strategis atau tidak, seperti yang dilakukan pemilik warung bakso tersebut. Dia memilih tempat di sekitar kampus, karena dinilai cukup ramai, sehingga hal tersebut akan mendatangkan keuntungan yang besar.

b.      Cara mengembangkan usaha
Pemilik usaha makanan bakso ini tidak memiliki cabang, dengan demikian untuk mengembangkan usahannya, pemilik warung ini berupaya untuk tetap menjaga dan mempertahankan rasa dan mutu yang memiliki ciri khas tersendiri dan berbeda dengan yang lain. Dengan rasa yang nikmat dan mutu yang berkualitas, maka hal tersebut tentu akan menarik para konsumen untuk mencicipi ataupun berlangganan terhadap makanan yang disediakan di warung Steshe Hoshi tersebut. Orang yang telah mencicipi ataupun yang berlangganan di warung tersebut akan mengajak konsumen lain untuk ikut menikmati makanan yang telah disediakan warung tersebut, sehingga warung tersebut di kenal oleh masyarakat.

c.       Kendala yang dihadapi
Pemilik usaha makanan bakso ini mengatakan bahwa selama menjalankann usahanya dia tidak mendapatkan kendala. Mengapa tidak ada kendala? Karena, makanan yang dijual di warung Steshe Hoshi ini mudah pembuatannya dan bahan-bahan pokoknya pun mudah dicari di pasar. Hanya bermodalkan keahlian dalam bidang memasak dan didukung dengan peralatan dan tempat yang memadai, maka bisa berdirilah warung ini, dan sampai saat ini pemilik toko belum memperoleh kendala-kendala yang mengakibatkan kerugian yang besar.

d.      Cara Memasarkan produk ke konsumen
Warung Steshe Hoshi ini belum meliliki cabang. Sehingga cara yang digunakan untuk memasarkan produknya yaitu dengan mempertahankan rasa dan mutu yang ada pada makanan-makanan di warung Steshe Hoshi tersebut yakni bakso dan mie ayam. Selain itu pemasaran produk ke konsumen juga dilakukan dengan mulut ke mulut, yakni yang mempromosikan tidak hanya pemilik warung saja, melainkan konsumen juga berperan penting dalam mempromosikan produk yang dihasilkan oleh warung Steshe Hoshi tersebut. 

e.       Keuntungan dan kerugian dalam berwirausaha
Sesuai dengan yang diungkapkan oleh pemilik warung Steshe Hoshi, bahwasannya selama menjalankan usahanya tersebut belum pernah mengalami kerugian, bahkan selalu mendapat keuntungan. Untuk mengantisipasi kerugian dalam menjalankan usahannya pemilik warung Steshe Hoshi memproduksi makanan-makanan sesuai dengan permintaan pasar, jika permintaan pasar naik maka pemilik warung akan menaikkan produksi makanan-makanannya, sedangkan jika permintaan pasar turun maka pemilik warung akan menyeimbangkan permintaan pasar tersebut.
Keuntungan yang diperoleh oleh pemilik warung Steshe Hoshi ini kurang lebih mencapai Rp.4.500.000; per bulan, dengan rincian keuntungan Rp.3.000.000; - Rp.5.000.000; pada makanan bakso dan Rp.2.000.000; - Rp.3.000.000; pada makanan mie ayam.



Pendapat Terhadap Informasi yang Diperoleh

Dari ketiga narasumber yang kami wawancarai tersebut, yakni dalam bidang penjahit, di bidang makanan bakso dan di bidang makanan Manisan Terong, kami berpendapat bahwa dalam memulai usaha haruslah mempunyai keyakinan dan niat yang kuat untuk berwirausaha. Selain itu, juga harus memiliki modal yang cukup untuk menjalankan suatu usaha, terutama untuk membeli peralatan dan perlengkapan guna mendukung kegiatan usaha yang akan digeluti.
Berdasarkan hasil wawancara yang kami peroleh dari ketiga narasumber tersebut, mereka mengembangkan usaha tidak dengan membuat cabang, melainkan dengan memanfaatkan pembeli atau konsumen untuk mempromosikan produk-produk yang dihasilkan oleh seorang wirausaha tersebut, baik produk makanan bakso, hasil jahitan baju maupun produk makanan manisan terong. Dengan selalu mempertahankan kualitas baju yang dijahit dan mempertahankan rasa dan mutu pada makanan-makanan tersebut, sehingga hal tersebut menarik pembeli atau konsumen. Mnurut kami, jika para wirausahawan ini membuka cabang pada proses pembuatan ataupun pendistribusian produk yang dihasilkan, maka keuntungan yang diperoleh pasti akan meningkat perbulannya. Tetapi harus mengeluarkan modal yang lebih besar juga.
Kendala-kendala yang dihadapi selama berwirausaha hampir tidak ada, berdasarkan penelitian kami pada ketiga wirausaha dengan bidang yang berbeda. Kendala yang terjadii biasanya pada minat atau permintaan pasar para konsumen-konsumen yang tidak stabil atau pasang surutnya permintaan pasar terhadap produl-produk yang dihasilkan oleh seorang wirausaha.
Dalam menjalankan usaha pasti seorang enterprainer bertujuan mencari keuntungan dan meminimalisir kerugian yang akan terjadi. Berdasarkan ketiga wirausaha yang kami wawancarai, dalam menjalankan usahanya mereka belum pernah mendapatkan kerugian, bahkan selalu mendapat keuntungan. Karena mereka pandai meminimalisir timbulnya kerugian. Keuntungan yang di dapat oleh seorang wirausaha lumayan besar. Yakni mencapai 50%-75%.




|
This entry was posted on 21.21 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar: