Author: Unknown
•17.35


 
 Makna Gurindam Pasal Kesebelas
bait pertama GURINDAM PASAL KESATU

“Hendaklah berjasa kepada yang sebangsa”


Makna dari kalimat tersebut adalah himbauan kepada manusia untuk selalu bisa bermanfaat kepada sesama, sebab dalam Islam memang sangat dianjurkan sekali untuk saling memberikan manfaat,



bait kedua gurindam pasal kesebelas

“Hendaklah jadi kepala, buang perangai yang cela”

Sangat erat kaitannya dengan kepemimpinan dalam Islam yang sangat mengutamakan akhlak yang mulia. Bukankah Rasulullah memiliki sifat-sifat terbaik dan jauh dari sifat yang tercela, yaitu Fathanah, Amanah, Shiddiq, dan Tabligh. Sehingga seorang pemimpin (kepala) hendaklah memiliki rasa tanggung jawab dan menjauhi akhlak yang tercela

bait yang ketiga

“Hendaklah memegang amanat, buanglah khianat”

Dapat direnungkan sebagai upaya agar menjadi orang yang terpercaya, “Laksanakanlah amanat(kewajiban) pada orang yang mempercayakan diri padamu, dan janganlah berkhianat (menipu) pada orang yang menipumu” (HR. Turmudzi)





bait yang keempat


“Hendak marah dahulukan hajat”

Secara sederhana berati ini sebuah nasehat bahwa marah itu adalah sesuatu yang tidak baik dan dianjurkan untuk melaksanakan hajat misalnya silaturrahim, bertadabur alam, rihlah ataupun yang sejenisnya untuk mengurangi rasa marah itu dan mensyukuri nikmat yang telah
Allah berikan kepada manusia.



Bait yang kelima


“Hendak dimulai jangan melalui”

Maksud dari bait ini adalah bahwa sebagala sesuatu perlu awal untuk dimulai.


Bait keenam

“Hendak ramai, muliakan perangai”

Bait ini sangat berkaitan dengan akhlak yang baik. Artinya jika seseorang ingin mendapatkan sesuatu ataupun silaturrahimnya semakin dipermudah oleh Allah, maka salah satu jalannya adalah dengan memperbaiki perangai (tingkah laku/akhlak


|
This entry was posted on 17.35 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar: