Author: Unknown
•06.04


Filsafat Pendidikan Islam
“Hubungan Penciptaan Manusia dengan Pendidikan”




Nama Kelompok:
1.      Citra Efrianti        :   (13531149 )
2.      Titik Handayani    :    (13531100 )                     
3.      Yulianti                 :    (13531165)                     

Dosen Pembimbing :
Bpk. Muksal Mina Putra, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) CURUP
2014


HUBUNGAN PENCIPTAAN MANUSIA DENGAN PENDIDIKAN
A.    Unsur- Unsur Penciptaan Manusia
Manusia adalah makhluk yang paling sempurna yang telah diciptakan Allah SWT. Dimana dalam kehidupannya manusia mempunyai kelebihan-kelebihan dan juga kekurangan atau kelemahan, namun manusia diberi kebebasan untuk mencari jati dirinya sendiri. Di dalam kehidupan manusia pendidikan sangat berperan penting untuk menuju hidup yang lebih maju dan bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.
Secara fisik manusia itu dapat diketahui melalui penguasaan ilmu-ilmu yang berkaitan dengan proses penciptaan manusia, baik ilmu biologi, maupun ilmu ke agamaan. Karena proses penciptaan manusia itu secara fisik prosesnya berjalan secara bertahap. Firman Allah SWT dalam surat Nuh ayat 14, yang berbunyi :


            Artinya : “Padahal dia sesungguhnya telah menciptakan kamu dalam bentuk beberapa tingkat kejadian  
                        Secara fisik tahapan- tahapan dalam proses penciptaan itu adalah tahapan –tahapan perubahan bentuk, sehingga pada bentuk terakhir mencapai kesempurnaan sebagai manusia. Dengan demikian, konsep filsafat islam memandang bahwa penciptaan manusia tidak terdiri dari jasmani dan rohani, tetapi berbagai unsure, yaitu unsure dari tanah yang membentuk fisik, kemudian unsure air yang membentuk data hidup dan unsure ilahi yang membentuk fungsi pendengaran, penglihatan, dan hati nurani. Dengan demikian ada tiga pokok hal dalam proses penciptaan manusia, yaitu unsure tubuh, hidup, dan ruh. Sesuai dengan firmannya :


Artinya : ”Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk.”
                        Adapun sisi-sisi kelebihan dan kekurangan/ kelemahan manusia, sebagai berikut : 1. Tidak semua keinginan manusia bisa berhasil dalam usahanya bila Allah tidak menginginkannya.
2. Gembira bila dapat nikmat, serta susah dapat cobaan.
3. manusia sering bertindak bodoh dan zalim,baik terhadap dirinya maupun makhluk lainnya.
4. manusia sering ragu dalam memutuskan persoalan.
5. manusia bisa mendapatkan kenikmatan berupa materi, yang seringkali bersifat kikir dan lupa diri.
6. manusia adalah makhluk yang lemah
7. kewajiban manusia untuk berbuat baik kepada kedua orang tuanya.
8. peringatan Allah agar manusia waspada terhadap bujukan-bujukan orang munafik.

B.     Tugas dan Fungsi manusia di Dunia
Manusia adalah makhluk Tuhan yang diciptakan dengan bentuk raga yang sebaik-baiknya dan seindah-indahnya, sesuai dengan firman Allah dalam surat At-tin ayat4, dan Al-Taqhgabun ayat 3, yaitu :



Artinya : “Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.”
           




Artinya : “Dia menciptakan langit dan bumi dengan haq, Dia membentuk rupamu dan dibaguskannya rupamu itu dan hanya kepada Allah-lah (mu).”

Selain itu, manusia juga di lengkapi dengan berbagai organ psikofisik yang
istimewa seperti panca indra dan hati, agar manusia bersyukur kepada Allah yang telah menganugrahi keistimewaan- keistimewaan itu. Adapun keistimewaan- keistimewaan yang dianugerahkan oleh Allah Swt kepada manusia, antara lain sebagai berikut :
1.      Kemampuan berfikir untuk memahami alam semesta (Q.S Ar ra’du : 13) dan dirinya sendiri (Q.S Arrum : 20-21 )
2.      Akal untuk memahami tanda- tanda keagungan-Nya
        (Q.S Al-hijr : 46 )
3.  Nafsu yang paling rendah (Q.S Al-fajr 27-30)
4. Ruh yang kepadanya Allah SWTmengambil kesaksian manusia sesuai dengan
 firmannya surat Q.S Al-‘Araf; 72-74
                        Dalam Al-Qur’an dinyatakan bahwa Allah SWT menciptakaan manusia bukan secara main-main (Q.S Al-Mu’minun;115) melainkan dengan suatu tujuan dan fungsi secara global. Tujuan dan fungsi penciptaan manusia yaitu;
1.      Khalifah
Manusia adalah makhluk Allah yang di ciptakan sangat sempurna dan memiliki kedudukan dan fungsi yang sangat penting. Bahkan Allah SWT memberikan fungsi yang tidak ringan melainkan amanah yang sangat besar.
Fungsi penciptaan manusia yang pertama adalah sebagai khalifah, dalam al-quran Allah SWT menegaskan bahwa manusia diciptakan Allah sebagai pengemban amanat (Q.S Arum: 72 ), amanat itu diantaranya adalah memakmurkan kehidupan di bumi (Q.S Huud: 61 ) karena sangat mulianya manusia sebagai pengemban amanat maka Allah menjadikan manusia sebagai khalifah-Nya di muka bumi sesuai dengan firmannya :
Artinya; “ingatlah ketika tuhan mu berfirman kepada para malaikat “Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”.mereka berkata: mengapa engkau hendak menjadikan (khalifah) dibumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji engkau dan mensucikan engkau? “tuhan berfirman; sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui. 
         
            Menurut Ahmad Musthafa Al-Maraghi, kata khalifah dalam ayat ini memiliki dua makna,yaitu: 1. Pengganti Allah 2. Manusia adalah pemimpin. Jadi, pada perinsipnya Allah SWT menciptakan manusia memiliki fungsi yang sangat penting dan strategis sebagai wakil Allah di bumi.

2.      Abdun (Pengabdi Allah)
Fungsi penciptaan yang kedua adalah sebagai pengabdi, yaitu mengacu pada tugas-tugas individu manusia sebagai hamba Allah. Dimana tugas tersebut telah tertera dalam firmanNya yaitu (Q.S Al-Dzariyat :56 ).


C.     Manusia dan Pendidikan
Sejak manusia diciptakan dan dalam proses dilahirkan manusia diwarisi agama dan serba ingin tahu, dimana keberagamaan akan mendorong manusia untuk selalu ingin dekat dengan Allah dengan sang pencipta. Sedangkan sifat serba ingin tahu akan mendorong manusia mengenal dan mengetahui berbagai fenomena dan seluruh alam semesta ini.
Manusia adalah makhluk termulia yang lahir dibumi ini, ia terdiri dari dua unsure, yaitu jasad dan jiwa, selain itu manusia juga memiliki keistimewaan yang dapat dilihat dari potensi yang dimiliki manusia baik rohani maupun jasmani, selain potensi rohani dan jasmani ada juga potensi dhomir dan potensi nafsu.
Pada saat dilahirkan manusia tidak mengenal dan tidak mengetahui suatu apapun, tetapi dengan potensi yang diberikan oleh Allah berupa pendengaran dan hati (Q.S An-Nahl : 78 ), manusia dapat memiliki, menggali dan  mengembangkan ilmu pengembangan, yaitu dengan jalan pendidikan.
Dalam ajaran islam, pendidikan ditempatkan pada posisi yang sangat penting. Pendidikan dalam konteks ajaran islam, diarahkan untuk membina dan mengarahkan potensi akal, jiwa dan jasmaninya sehingga manusia memiliki ilmu, akhlak dan keterampilan yang dapat digunakan manusia untuk mendukung tugas pengabdian sebagai khalifah-Nya dan mengantarkan manusia agar mencapai kehidupan yang bahagaia dunia dan akhirat. Untuk mencapai itu semua, diperlukan adanya pendidikan yang bersifat komprehensif, karena dengan pendidikan, manusia menjadi beradab, bermanfaat, baik bagi dirinya maupun orang lain.
Pendidikan adalah salah satu kebutuhan manusia. Pendidikan merupakan fenomena yang universal bagi manusia untuk mengembangkan kecenderungan-kecenderungan potensi fitrahnya kearah dewasa. Pendidikan merupakan kegiatan pencerdasan manusia yang melibatkan banyak aspek. Pendidikan bukan hanya sekedar informasi, akan tetapi lebih dari itu, sesuatu yang kompleks mencakup usaha-usaha mewujudkan keinginan-keinginan, kebutuhan, kemampuan individual, sehingga tercapainya pola hidup pribadi dan interaksi sosial yang lebih baik.
Untuk melihat hubungan manusia dengan pendidikan dapat dilihat dengan istilah yang melekat pada keta tarbiyah. Dimana tarbiyah mengandung arti yang luas, antara lain meliputi : mencipta, mengatur, memelihara, tumbuh memperbaiki bertanggung jawab, menjaga dan berkembang. Yang semua itu dirangkum dalam satu kata yaitu’mendidik’. Dengan demikian manusia sangat berhubungan erat dengan pendidikan, karena manusia adalah khalifah dimuka bumi dan untuk menjalankan tugas-tugasnya manusia harus mempunyai pendidikan. Karna pendidikan adalah kebutuhan bagi makhluk hidup yang ada dimuka bumi, dengan pendidikan seseorang dapat mengenal jati dirinya. Dengan demikian terlihat jelas, bahwa pendidikan sebagai bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.


Daftar Pustaka
Muhmidayeli, Filsafat Pendidikan; ( Bandung: PT.Refika Aditama,2013 )
Sugiatno, filsafat pendidikan islam; ( Curup: LP2 stain,2011 )
Umar Bukhari, ilmu pendidikan islam; (Jakarta: Amzah 2011 )
















                                                                                                                                    




|
This entry was posted on 06.04 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar: