MAKALAH
METODE
PENELITIAN
EKSPERIMEN
Disusun Oleh:
KELOMPOK 3
1.
Destingga (13531025)
2.
Handika Triputra (1353)
3.
Haji Rimbang (13531173)
4.
Siar susanti (13531078)
5.
Sela Cahya R (13531034)
6.
Asriani
(1353)
Dosen Pengampuh: Drs. Sukarman M.Pd.I.
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
JURUSAN
TARBIYAH
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN
CURUP)
2014
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Banyak orang awam berpendapat bahwa penelitian dapat dikatakan bermutu jika
dilaksanakan melalui eksperimen. Bermacam-macam pendekatan dalam penelitian
dapat dikatakan bermutu asal dilaksanakan dengan benar, mengikuti prosedur yang
ditentukan. Ciri-ciri kegiatan ilmiah adalah apabila kegiatan tersebut: (1)
bertujuan, (2) sistematis, dan (3) dilaksanakan melalui prosedur yang sudah
ditentukan, artinya benar secara formal dan material.
Penelitian merupakan
rangkaian kegiatan ilmiah dalam rangka pemecahan suatu permasalahan.Hasil
penelitian tidak pernah dimaksudkan sebagai suatu pemecahan (solusi) langsung
bagi permasalahan yang dihadap, karena penelitian merupakan bagian saja dari
usaha pemecahan masalah yang lebih besar. Oleh karena itu pada kesempatan ini saya akan
membahas tentang penelitian eksperimen.
B. RUMUSAN MASALAH
1.
Apa pengertian penelitian
eksperimen?
2.Bagaimana karakteristik
penelitian exsperimen?
3.
Bagaimana langkah-langkah penelitian exsperimen?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Menyebutkan pengertian penelitian eksperimen
2.
Menjelaskan apa-apa saja karakteristik
penelitian eksperimen
3.
Menjelaskan bagaimana proses
yang dilakukan dalam penelitian eksperimen
C. MANFAAT PENELITIAN
1.Mahasiswa mengetahui pengertian penelitian eksperimen
2.Mahasiswa mengetahui karakteristik penelitian
eksperimen
3..Mahasiswa mengetahui proses melakukan penelitian exsperimen
KATA PENGANTAR
Puji dan
Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan rahmat dan hidayah-Nyalah sehingga makalah ini dapat di selesaikan
tepat pada waktunya. makalah ini di buat dalam rangka memenuhi tugas mata
kuliah Metode Penelitian, adapun tema makalah ini
“Eksperimen“.
Dalam membuat makalah ini dengan keterbatasan ilmu pengatahuan yang dimiliki, penulis berusaha mencari
sumber data dari berbagai sumber informasi, terutama dari media internet dan
beberapa artikel dari media cetak.
penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada
berbagai pihak yang turut membantu dalam penyusunan makalah ini. Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih
terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan, maupun mengenai tata bahasa yang
digunakan. Oleh karenanya penulis menharapkan kritikan dan saran yang bersifat
membangun guna kelancaran dalam penyusunan makalah-makalah selanjutnya.
Semoga
makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita terutama dalam mengenai
kajian pemikiran islam, serta dapat memajukan Sekolah Tinggi Agama Islam Negri
Curup di masa yang akan datang.
Curup, 19
November 2014
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................... .....i
DAFTAR ISI ............................................................ .......ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang......................................................... ......1
B. Rumusan Masalah.................................................... ......1
C. Tujuan Penulisan...................................................... ......1
D. Manfaat Penelitian.................................................... ......1
BAB 11
PEMBAHASAN
A. Pengertian penelitian exsperimen.................................. ..2
B. Karakteristik penelitian
exsperimen............................... ..6
C. Tujuan
penelitian eksperimen........................................ ..6
D. Kontrol
variabel dalam eksperimen............................... ..7
E.
Model-model desain exsperimen.................................... ..8
F.
Langkah-langkah penelitian eksperimen......................... ..11
BAB 111
A.
PENUTUP................................................................ ..13
B.
SARAN..................................................................... ..13
DAFTAR
PUSTAKA......................................................... ..14
BAB II
PEMBAHASAN
Eksperimen
A.
Definisi Eksperimen
Penelitian
eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya
akibat dari ”sesuatu” yang dikenakan
pada subjek selidik. Dengan kata lain penelitian eksperimen mencoba meneliti
ada tidaknya hubungan sebab akibat. Caranya adalah dengan membandingkan satu
atau lebih kelompok eksperimen yang diberi perlakuan dengan satu atau lebih
kelompok pembanding yang tidak menerima perlakuan.
Contoh :
Peneliti
ingin melihat akibat (efek) dari penggunaan metode pemberian tugas untuk
pelajaran sejarah di kelas II/A SMP. Dalam hal ini peneliti menentukan kelas
II/B yang tidak diberi tugas sebagai kelompok pembanding. Pada akhir semester
prestasi sejarah anak-anak di kedua kelas tersebut dibandingkan. Kalau ada
perbedaan prestasi dari kelompok itu diperkirakan sebagai akibat dari pemberian
tugas.
Secara
umum didalam pembicaraan penelitian dikenal adanya dua jenis penelitian
eksperimen yaitu : eksperimen betul (true ekperiment) dan eksperimen tidak
betul-betul tetapi hanya mirip eksperimen. Itulah sebabnya penelitian kedua ini
dikenal dengan sebagai “penelitian pura-pura” atau quasi ekperiment. Sebagai
ciri-ciri untuk penelitian eksperimen betul adalah hal-hal yang disebutkan
apabila persyaratan-persyaratan seperti yang dikhendaki dapayt terwujud.
Adapun persyaratan yang dikhendaki
adalah sebagai berikut:
1. Kondisi-kondisi
yang ada disekitar atau yang diperkirakan mempengaruhi subjek yang digunakan
untuk eksperimen “seyogyanya disingkirkan”, sehingga apabila perlakuan selesai
dan ternyata ada perbedaan antara hasil pada kelompok pembanding maka perbedaan
hasil ini merupakan akibat dari adanya perlakuan.
2. Tedapat
kelompok yang tidak diberi perlakuan yang difungsikan sebagai pembanding bagi
bagi kelompok yang diberi perlakuan. Pada akhir eksperimen hasil pada kedua
kelompok dibandingkan. Perbedaan hasil akan merupakan efek dari pemberian
perlakuan pada kelompok eksperimen.
3. Sebelum
dilaksanakan eksperimen dilakukan kondisi kedua kelompok diusahakan sama
sehingga paparan tentang hasil akhir dapat betul-betul merupakan hasil ada dan
tidaknya perlakuan.
4. Apabila
penelitian eksperimen dilakukan terhadap orang, diharapkan bahwa para anggota
kelompok eksperimen maupun kelompok pembanding tidak terpengaruh akan setatus
mereka sehingga hasil eksperimen tidak terkena
“Hawthorn effect” dan atau “Jhon Henry effect”.[1]
B. Karakteristik
Penelitian Eksperimen
Menurut Ary (1985), ada tiga karakteristik penting dalam penelitian
eksperimen, anatara lain:
1. Variabel
bebas yang dimanipulasi
Memanipulasi variabel adalah
tindakan yang dilakukan oleh peneliti atas dasar pertimbangan ilmiah.
Perlakuan tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara terbuka untuk memperoleh
perbedaan efek dalam variabel yang terkait.
2. Variabel
lain yang berpengaruh dikontrol agar tetap konstan
Mengontrol merupakan usaha
peneliti untuk memindahkan pengaruh variabel lain yang mungkin dapat
mempengaruhi variabel terkait. Dalam pelaksanaan eksperimen, group eksperimen
dan group kontrol sebaiknya diatur secara intensif agar karakteristik keduanya
mendekati sama.
3. Observasi
langsung oleh peneliti
Tujuan dari kegiatan observasi
dalam penelitian eksperimen adalah untuk melihat dan mencatat segala fenomena
yang muncul yang menyebabkan adanya perbedaan diantara dua group.
C. Tujuan
Penelitian Eksperimen
Tujuan umum penelitian eksperimen
adalah untuk meneliti pengaruh dari suatu perlakuan tertentu terhadap gejala
suatu kelompok tertentu dibanding dengan kelompok lain yang menggunakan
perlakuan yang berbeda. Misalnya, suatu eksperimen
dalam bidang pendidikan dimaksudkan untuk menilai/membuktikan pengaruh
perlakuan pendidikan (pembelajaran dengan metode problem solving)
terhadap prestasi belajar dan kemampuan komunikasi matematika pada siswa SMP
atau untuk menguji hipotesis tentang ada-tidaknya pengaruh perlakuan tersebut
jika dibandingkan dengan metode konvensional.
Selanjutnya, tindakan di dalam eksperimen disebut treatment, dan
diartikan sebagai semua tindakan, semua variasi atau pemberian kondisi yang akan
dinilai/diketahui pengaruhnya. Sedangkan yang dimaksud dengan menilai tidak
terbatas pada mengukur atau melakukan deskripsi atas pengaruh treatment yang
dicobakan tetapi juga ingin menguji sampai seberapa besar tingkat
signifikansinya (kebermaknaan atau berarti tidaknya) pengaruh tersebut jika
dibandingkan dengan kelompok yang sama tetapi diberi perlakuan yang berbeda.
D.
Kontrol
Variabel Dalam exsperimen
Mengontrol
variabel adalah ciri utama dari eksperimen. Pengontrolan variabel ini.
Dimaksudkan untuk meminimalkan pengaruhnya terhadap hasil eksperimen. Makin
kuat pengontrolan variabel dalam suatu eksperimen, akan makin tampak kemurnian
atau keaslian pengaruh suatu treatment. Kalau suatu kelas hanya diajar dengan
menggunakan metode A saja, dan pengaruh-pengaruh lain dapat dikontol, maka prestasi
belajar murid kelas tersebut adalah dipengaruhi oleh metode A itu.
Dalam
eksperimen dibidang sosial pengontrolan variabel ini jauh lebih sulit
dibandingkan dengan eksperimen eksakta.
Ada dua macam variabel yang perlu
dikendalikan, yaitu :
1.
Variabel
eksperimen (experimental variable) atau disebut juga treatment variable.
2.
Variabel bukan
eksperimen ( non experimental variable) yaitu variabel selain treatment. Dalam
hal ini ada dua macam variabel, yaitu variabel yang dapat dikontrol dan
variabel yang tak dapat dikontrol.
Variabel
eksperimen adalah kondisi atau tindakan yang hendak diteliti pengaruhnya
terhadap tingkah laku obyek. Dalam hal ini peneliti harus mempersiapkan
treatment sedemikian rupa, sehingga semua gejala yang ditimbulkan oleh
treatment tadi dapat diamati dengan baik.
Variabel
non eksperimen yaitu variabel yang dapat mempengaruhi tingkah laku obyek coba
dalam menanggapi treatment yang diberiakan kepadanya, baik controlled variables
maupun ektranous variables.[2]
E.
Model-Model
Desain Eksperimen
Model-model
desain eksperimen ini disiapkan sesuai dengan upaya mengontrol variabel, baik
variabel treatment maupun variabel non eksperimen, terutama variabel ekstanous.
Dalam garis besarnya, ada tiga golongan model desain eksperimen yaitu desain
yang digolongkan sebagai “pra eksperimen”, golongan desain “true eksperimen”
dan golongan desain “ Quasi eksperimen”.
Desain
pra eksperimen ditandai dengan tidak atau sedikit saja upaya pengendalian
ekstanous. Oleh karena itu lemahnya pengendalian variabel, maka eksperimen ini
digolongkan pra eksperimen. Sedangkan true eksperimen ditandai dengan ketat dan
cermatnya pengendalian variabel,baik variabel eksperimen maupun variabel non
eksperimen, sedangkan keadaan tidak memungkinkan variabel dengan penuh, maka
disiapkan model eksperimen yang disebut “Quasi eksperimen”. Quasi eksperiment
atau eksperimen semu,yaitu suatu desain eksperimen yang memungkinkan peneliti
mengendalikan variabel sebanyak mungkin dari situasi yang ada. Desain ini tidak
mengendalikan variabel secara penuh
seperti pada eksperimen sebenarnya, namun peneliti bisa memperhitungkan
variabel apa saja yang tak mungkin dikendalikan, sumber-sumber kesasatan mana
saja yang tak mungkin ada dalam menginterpretasi hasil penelitian.
Model-model desain eksperimen
sebagai berikut :
1.
Desain Pra
Eksperimen
Desain
yang tergolong kelompok pra eksperimen ini yaitu :
Desain 1. The one shot case study
Post-Test
T2
T
|
Treatment
X
xxxx
|
Desain ini sangat sederhana, dimana peneliti memberi treatment pada
suatu kelas atau group dalam priode tertentu, kemudian diobservasi hasilnya.
Sebagai contoh, seorang guru ingin mencoba kebaikan metode baru
yang ia ciptakan yaitu metode A, yaitu gabungan dari metode ceramah dan metode
diskusi. Langkah-langkah yang diambil adalah:
a.
Pilih satu
kelas tertentu
b.
Ajaran dengan
menggunakan metode A dalam suatu priode tertentu
c.
Adakan postes.
Desain 2. One group pre-test-post-test
Post-test
T2
|
Treatment
x
|
Pre-Test
T1
|
Desain ini hanya meenggunakan satu group saja, seperi pada desain
satu. Bedanya ialah, bahwa pada desain dua ini, peneliti mengadakan pre- test
sebeum exsperimen dilakukan. Pre- test yang diberikan adalah tes baku ntuk
mengukur keberhasilan pencapaian tujuan intruksional.
Setelah treatment diberikan atau diajar dengan metode A dalam
priode tertentu. Diadakan post test. Post-test ini bisa sama persis dengan pre-
test atau yang seperti atau setaraf pre test.
Analisisnya dengan membandingkan score pre- test, post test. Dengan
menggunakan teknik analisis Chi Kwadrat, perbedaan tersebut dapat
disignifikansinya.
Desain 3. The static group comparison
Desain ini menggunakan dua group yaitu group eksperimen (E) yang
dikenai treatment dan group kontrol (K). Dengan adanya group kontrol ini,
memungkinkan peneliti membandingkan hasil belajar murid dari kedua group
tersebut. Apabila hasil belajar murid dari group eksperimen (E) lebih baik dari
hasil belajar murid dari group kontrol (K), maka peneliti akan lebih yakin, bahwa
perbedaan tersebut diakibatkan oleh treatment yang diberikan. Tes
signifikansinya perbedaan hasil post-test dari kedua group tersebut digunakan
teknik analisis statistik t-test.
Kelemahan dari desain ini, ialah tidak ada randomisasi dalam
penentuan subyek (murid) yang ditugaskan kedalam group eksperimen dan group
kontrol. Oleh karena itu, kita tidak dapat menganggap kedua group tersebut berkondisi sama sebelum
diadakan eksperimen dua group tersebut mungkin mempunyai perbedaan dalam
beberapa variabel dan perbedaan ini lah yang dapat mempengaruhi hasil belajar.
2.
Desain True
Experiment
Desain true experimen ini ditandai dengan pengendalian variabel
yang lebih cermat. Yang termasuk kategori desain ini adalah :
Design 4. Simple Randomized Design
Randomized group
Group eksperimen
Group kontrol
|
Treatmen
X
-
|
Post-test
T2
T2
|
Desain ini adalah desain yang sangat sederhana. Subyek-subyek yang
ditugaskan kedalam group eksperimen dan group kontrol diambil secara acak
(random) dari suatu populasi. Randomisasi digunakan untuk mengendalikan semua
kemungkinan variabel luar serta untuk menjamin, bahwa kedua kelompok tersebut
sebelum eksperimen dilakukan, hanya dapat dikaitkan dengan faktor kebetulan
saja.
Desain
ini sangat baik untuk digunakan, bila pre-test dikhawatirkan sangat
mempengaruhi post-test memang tidak mungkin dilakukan. Adapun kelemahan desain
ini, ialah eksperiment hanya dilakukan satu kali dan oleh karenanya, hanya ada
satu kali evaluasi. Maka itu kesimpulan eksperiment tidak dapat diletakkan
dengan kepercayaan yang tinggi. Disamping itu faktor guru yang mengajar perlu
pula diperhitungkan dan dikontrol, terutama teknik mengajarnya.
Post test
T2
T2
|
Treatment
X
-
|
Pre test
T1
T1
|
R Group
E
K
|
yyutptut
Dalam desain ke lima ini, subyek yang ditugaskan kedalam group eksperiment maupun kedalam
group kontrol, diambil secara random.
Variabel luar yang agak sulit dikontrol dalam desain ini ialah efek dari
pre-test terhadap treatment. Dengan mengikuti pre test, anak- anak akan lebih
peka terhadap apa yang dianjurkan, lebih-lebih lagi exsperiment yang mendapat
perlakuan khusus. Bila terjadi demikian, maka perubahan prestasi belajar, bukan
karena treatment yang diberikan, akan tetapi karena pengaruhi pretest yang
pernah diikuti.[3]
F. Langkah-langkah
Penelitian Eksperimen
Langkah-langkah dalam
penelitian eksperimen pada dasarnya hampir sama dengan penelitian lainnya.
Menurut Gay (1982 : 201) langkah-langkah dalam penelitianeksperimen yang perlu
ditekankan adalah sebagai berikut.
1. Adanya permasalahan
yang signifikan untuk diteliti.
2. Pemilihan subjek yang cukup untuk dibagi dalam
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
3. Pembuatan atau pengembangan instrumen.
4. Pemilihan desain penelitian.
5. Eksekusi prosedur.
6. Melakukan analisis data.
7. Memformulasikan simpulan[4]
Langkah-langkah pokok
penelitian eksperimen meliputi:
1. Lakukan telaah kepustakaan yang berhubungan
dengan permasalahan.
2. Identifikasi dan definisikan masalahnya.
3. Rumuskan hipoteisis, tentukan faktor-faktor yang
berpengaruh, dan definisikan istilah-istilah pokok dan variabel-varibel
penelitiannya.
4. Susun rencana eksperimennya:
a) Identifikasi seluruh variabel non-eksperimental
yang mungkin mengkontaminasi eksperimen dan tentukan bagaimana untuk mengontrol
variabel tersebut.
b) Pilihlah rancangan penelitiannya.
c) Pilihlah sampel dari subyek yang representatif
bagi populasi, tentukan subyek untuk kelompok kontrol dan tentukan
kelompok-kelompok perlakuan eksperimen.
d) Pilih atau susun dan validasi instrumen yang akan
digunakan untuk mengukur hasil eksperimen
e) Rancangkan prosedur pengumpulan data dan
kemungkinan melakukan pilot atau uji coba untuk menyempurnakan instrumen atau
rancangan.
f) Rumuskan hipotesis statistik atau hipotesis
nolnya.
5. Lakukan eksperimen
6. Aturlah/susun data mentah yang diperoleh, dengan
tujuan pengaturan data tersebut akan menghasilkan kesimpulan paling baik
terhadap efek yang diperkirakan akan ada.
7. Terapkan uji signifikansi untuk menentukan taraf
kepercayaan terhadap hasil peneltian .
8. Buatlah interpretasi terhadap hasil pengujian
tersebut, berikan diskusi, dan buatlah laporannya[5]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan di atas, dapat diperoleh
simpulan bahwa penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk
mengetahui pengaruh pemberian suatu treatment atau perlakuan terhadap subjek
penelitian.
Metode eksperimen merupakan metode yang paling produktif karena jika
dilakukan dengan baik akan dapat menjawab hipotesis yang utamanya berkaitan
dengan hubungan sebab akibat. Oleh karena itu, penelitian yang sering dilakukan
peneliti dalam dunia pendidikan adalah penelitian eksperimen.
B. Saran
Dalam
pembuatan makalah ini banyak penulis menyadari masih banyak terdapat
kekurangannya. Namun penulis tetap berharap makalah ini tetap memberikan manfaat
bagi pembaca. Dibalik kekurangan tersebut penulis mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca untuk kelengkapan dan lebih sempurnanya pambuatan makalah dimasa
akan dating. Atas kritik dan saran yang diberikan penulis haturkan banyak
terima kasih.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Emzir. (2009). Metodologi Penelitian
Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Sukmadinata, Nana Syaodih. (2009). Metodologi
Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Suryabrata, Sumadi. (2011). Metode Penelitian.
Jakarta: PT RajaGravindo Persada
[3] Emzir, Metodologi Penelitian
Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2009), h.180-182
0 komentar: