MAKALAH
PENGANTAR ILMU
PENDIDIKAN
“Peranan
Keluarga dan Masyarakat dalam Pendidikan”
Disusun oleh :
Linda
Permatasari : ( 13531001 )
Neli
Susanti : ( 13531074 )
Nur
Hidayati : ( 13531132 )
Titik
handayani : ( 13531100 )
Dosen Pembimbing :
Dra. Sri Rahmaningsih,
Mpd.i
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA
ISLAM NEGERI
(STAIN) CURUP
2014
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum
Wr. Wb
Puji syukur kita ucapkan kepada
Allah SWT sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan judul “PERANAN
KELUARGA dan MASYARAKAT DALAM PENDIDIKAN”. Shalawat beriring salam kita
ucapkan kepada Nabi besar Muhammad SAW.
Kami ucapkan terimakasih kepada
Dosen Pembimbing yang telah memberikan ilmu pengetahuannya kepada kami menjadi
mahasiswa berilmu pengetahuan tinggi. Kami selaku penulis sepenuhnya menyadari
bahwa masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan, maka dari itu penulis
mengharapkan kritik dn saran yang bersifat membangun dan sangat berguna bagi
kesempurnaan tugas ini.
Wassalamu’alaikum
Wr. Wb
Curup, 22 oktober 2014
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................. i
DAFTAR ISI.............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang................................................................................. 1
B. Rumusan
Masalah............................................................................ 2
C. Tujuan.............................................................................................. 2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Peranan
Keluarga.............................................................................
B. Kerja
Sama Antara Keluarga dan Sekolah.......................................
C. Hubungan
Masyarakat dan Sekolah................................................
a. Pentingnya
Hubngan Masyarakat dan Sekolah.........................
b. Tujuan
Hubungan Masyarakat dan Sekolah..............................
c. Jenis-Jenis
Hubungan Masyarakat dan Sekolah.........................
D. Peran
Masyarakat Dalam Pendidikan..............................................
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan..........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang
Keluarga
merupakan lingkungan pendidikan yang pertama, karena dalam keluarga inilah anak
pertama-tama mendapatkan pendidikan dan bimbingan. Tugas utama dari keluarga
bagi pendidikan anak adalah sebagai peletak dasar bagi pendidikan akhlak dan
hidup keagamaan, karena sifat dan tabiat anak sebagian besar diambil dari kedua
orangtuanya dan dari anggota keluarga yang lain.
Selain
peran dari keluarga ada juga peran pendidikan sekolah dan masyarakat, karena
itu semua sangat berkaitan erat, karna
sama-sama membimbing dan mendidik. Seperti pendidikan sekolah, pendidikan
sekolah merupakan pendidikan yang diperoleh seseorang disekolah secara teratur,
sistematis, bertingkat dan dengan mengikuti sarat-sarat yang ketat dan jelas.
Sedangakan
masyarakat adalah sekumpulan orang yang menempati sesatu daerah, diikat oleh
pengalaman-pengalaman yang sama, serta dapat bertindak bersama untuk mencukupi
krisis kehidupan. Adapun fungsi pendidikan dalam masyarakat yaitu menyiapkan
generasi muda untuk memegang peranan-peranan tertentu dalam masyarakat pada
masa yang akan datang, memindahkan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan
peranan- peranan tersebut dari generasi tua kepada generasi muda, dan
memindahkan nilai-nilai yang bertujuan untuk memelihara keutuhan dan kesatuan
masyarakat yang menjadi syarat mutlak bagi kelanjutan hidup suatu masyarakat
dan peradaban.
B.
Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
peran keluarga dalam mendidik anak ?
2. Apa
saja tujuan orang tua mendidik anak ?
3. Bagaimana
kerja sama antara keluarga dengan sekolah ?
4. Bagaimana
pentingnya hubungan masyarakat dan sekolah ?
5. Apa
tujuan hubungan masyarakat dan sekolah ?
6. Bagaimana
peran masyarakat terhadap pendidikan ?
C.
Tujuan
Pembahasan
1. Menjelaskan
peran keluarga dalam mendidik anak.
2. Menjelaskan
tujuan orang tua mendidik anak.
3. Menjelaskan
kerja sama antara keluarga dengan sekolah.
4. Untuk
mengetahui pentingnya hubungan antara sekolah dengan masyaraakat.
5. Untuk
mengetahui tujuan hubungan sekolah dan masyarakat.
6. Untuk
menjelaskan peran masyarakat terhadap pendidikan anak.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PERANAN
KELUARGA
Dalam memahami suatu keluarga, keluarga memiliki
beberapa pengertian.Keluarga adalah kelompok sosial yang terdiri atas dua orang
atau lebih yang mempunyai ikatan darah, perkawinan, atau adopsi. Dengan
demikian , dapat diambil suatu intisari pengertian keluarga yaitu:
(1) keluarga adalah kelompok sosial terkecil yang
umumnya terdiri dari ayah, ibu, dan anak.
(2) hubungan sosial diantara keluarga relative tetap
yang didasarkan pada ikatan darah, perkawinan atau adopsi.
(3) hubungan antar keluarga dijiwai oleh susunan
afeksi dan rasa tanggung jawab.
(4) fungsi keluarga adalah memulihkan, merawat,dan
melindungi anak dalam rangka sosiolisasi agar mereka mampu mengendalikan diri
dan berjiwa sosial.[1]
Dilihat dari segi pendidikan, keluarga merupakan
satu kesatuan hidup (system sosial), dan keluarga menyediakan situasi belajar.
Sebagai satu kesatuan hidup bersama (system sosial), keluarga terdiri dari
ayah, ibu, dan anak. Ikatan kekeluargaan membantu anak mengembangkan sifat
persahabatan, cinta kasih, hubungan antar pribadi, kerja sama, disiplin,
tingkah laku yang baik, serta pengakuan akan kewibawaan.[2]
Sementara itu, yang berkenaan dengan keluarga
menyediakan situasi belajar, dapat dilihat bahwa bayi dan anak-anak sangat
bergantung kepada orang tua, baik karena keadaan jasmaniahnya maupun kemampuan
intelektual, sosial, dan moral. Bayi dan anak belajar menerima dan meniru apa
yang diajarkan oleh orang tua.
Sumbangan keluarga bagi pendidikan anak adalah
sebagai berikut :
1. Cara
orang tua melatih anak untuk menguasai cara-cara mengurusi diri, berjalan,
berdoa, sungguh-sungguh membekas dalam diri anak karena berkaitan erat dengan
perkembangan dirinya sebagai pribadi.
2. Sikap
orang tua sangat mempengaruhi perkembangan anak. Sikap menerima atau menolak,
sikap kasih sayang atau acuh tak acuh, sikap sabar atau tergesa-gesa, sikap
melindungi atau membiarkan secara langsung mempengaruhi reaksi emosional anak.
Sangat
wajar dan logis jika tanggung jawab pendidikan terletak di tangan kedua orang
tua dan tidak bisa di pikulkan kepada orang lain karena ia adalah darah daging
nya, kecuali berbagai keterbatasan kedua orang tua ini. Maka sebagai tanggung
jawab pendidikan dapat di limpahkan kepada orang lain, yaitu melalui sekolah.
Tanggung
jawab pendidikan yang perlu di sadarkan dan dibina oleh kedua orang tua
terhadap anak antara lain:
1. Memelihara
dan membesarkannya, tanggung jawab ini merupakan dorongan alami untuk di
laksanakan karena si anak memerlukan makan, minum, dan perawatan agar ia dapat
hidup secara berkelanjutan.
2. Melindungi
dan menjamin kesehatannya, baik secara jasmaniah dan rohaniah dari berbagai
gangguan penyakit atau bahaya lingkungan yang dapat membahayakan dirinya.
3. Mendidiknya
dengan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi
kehidupannya kelak sehingga bila ia telah dewasa mampu berdiri sendiri dan
membantu orang lain.
4. Membahagiakan
anak untuk dunia dan akhirat dengan memberinya pendidikan Agama sesuai dengan
ketentuan Allah swt, sebagai tujuan akhir hidup muslim.
Adanya
kesadaran akan tanggung jawab mendidik dan membina aanak secara kontinu perlu
dikembangkan kepada setiap orang tua sehingga pendidikan yang dilakukan tidak
lagi berdasarkan kebiasaan yang dilihat dari orang tua, tetapi telah di dasri
oleh teori-teori pendidikan modern, sesuai dengan perkembangan zaman yang
cenderung selalu berubah.
Tugas
utama keluarga pendidikan anak ialah sebagai peletak dasar bagi pendidikan
akhlak dan pandangan hidup keagamaan. Sifat dan tabiat anak sebagian besar
diambil dari kedua orang tuanya dan dari anggota keluarga yang lain.
B. KERJA SAMA ANTARA KELUARGA
DENGAN SEKOLAH
Di dalam UU nomor 2 Tahun 1989
tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 10 ayat (4) dinyatakan bahwa:
Pendidikan keluarga merupakan bagian dari jalur pendidikan luar sekolah yang
diselenggarakan dalam keluarga dan yang memberikan keyakinan agama, nilai
budaya, nilai moral, dan keterampilan. Sementara itu, dalam GBHN 1993
dinyatakan: “Pendidikan nasional dikembangkan secara terpadu dan serasi baik
antarberbagai jalur, jenis, dan jenjang pendidikan, maupun antara sektor
pendidikan dengan sektor pembangunan lainnya serta anatardaerah. Masyarakat
sebagai mitra pemerintah berkesempatan seluas-luasnya untuk berperan serta
dalam penyelenggaraan pendidikan nasional” .[3]
“Pendidikan adalah tanggung jawab
bersama antara keluarga, masyarakat, dan pemerintah. Sekolah hanyalah pembantu
kelanjutan pendidikan dalam keluarga sebab pendidikan yang pertama dan utama
diperoleh anak adalah dalam keluarga. Peralihan bentuk pendidikan jalur luar
sekolah ke jalur pendidikan sekolah (formal) memerlukan “kerja sama” antara
orang tua dan sekolah ( pendidik). Sikap anak terhadap sekolah terutama akan
dipengaruhi oleh sikap orang tuanya. Begitu juga sangat diperlukan kepercayaan
orang tua terhadap sekolah (pendidik) yang menggantikan tugasnya selama ini di
ruangan sekolah. Hal ini sangat penting untuk diperhatikan, mengingat
akhir-akhir ini seringnya terjadi tindakan-tindakan kurang terpuji dilakukan
anak didik, sementara orang tua seolah tidak mau tahu, bahkan cenderung menimpakan
kesalahan kepada sekolah.”
Orang tua harus memperhatikan
sekolah anaknya, yaitu dengan memperhatikan pengalaman-pengalamannya dan
menghargai segala usahanya. Begitu juga orang tua harus menunjukan kerjasamanya
dalam mengarahkan cara anak belajar di rumah, membuat pekerjaan rumahnya, tidak
disita waktu anak dengan mengerjakan pekerjaan rumah tangga, orag tua harus
berusaha memotivasi dan membimbing anak dalam belajar.
Berdasarkan hasil riset bahwa
pekerjaan guru (pendidik) di sekolah akan lebih efektif apabila dia mengetahui
latar belakang dan pengalaman anak didik di rumah tangganya.[4]
Anak didik yang kurang maju dalam pelajaran, berkat kerja sama orang tua anak
didik dengan pendidikan banyak kekurangan anak didik yang dapat diatasi.lambat
laun juga orang tua menyadari bahwa pendidikan atau keadaan lingkungan rumah
tangga dapat membantu atau menghilangi kesukaran anak di sekolah.
Apa-apa yang dibawa anak didik dari
keluarganya, tidak mudah mengubahnya. Kenyataan ini harus benar-benar disadari
dan diketahui oleh pendidik. Pada dasarnya cukup banyak cara yang dapat
ditempuh untuk menjalin kerja sama antara keluarga dengan sekolah. Berikut ini
beberapa contohnya.
1.
Adanya
Kunjungan Ke Rumah Anak Didik
Pelaksanaan
kunjungan ke rumah anak didik ini berdampak sangat positif, di antaranya :
a. Kunjungan
melahirkan perasaan pada anak didik bahwa sekolahnya selalu memerhatikan dan
mengawasinya.
b. Kunjungan
tersebut memberi kesempatan kepada si pendidik melihat sendiri dan
mengobservasi langsung cara anak didik belajar, latar belakang hidupnya, dan tentang
masalah-masalah yang dihadapinya dalam keluarga.
c. Pendidik
berkesempatan untuk memberikan penerangan kepada orang tua anak didik tentang
pendidikan yang baik, cara-cara menghadapi masalah-masalah yang sedang dialami
anaknya (kalau anaknya bermasalah), dan sebagainya.
d. Hubungan
antara orang tua dengan sekolah akan bertambah erat.
e. Kunjungan
dapat memberikan motivasi kepada orang tua anak didik untuk lebih terbuka dan
dapat bekerja sama dalam upaya memajukan pendidikan anaknya.
f. Pendidikan
mempunyai kesempatan untuk mengadakan interview mengenai berbagai macam keadaan
atau kejadian tentang sesuatu yang ingin ia ketahui.
g. Terjadinya
komunikasih dan saling memberikan informasi tentang keadaan anak serta saling
memberi petunjuk antara guru dengan orang tua.[5]
2.
Diundangnya
Orang Tua Ke Sekolah
Kalau ada berbagai kegiatan yang diselenggarakan
oleh sekolah yang memungkinkan untuk dihadiri oleh orang tua, maka akan positif
sekali artinya bila orang tua diundang untuk datang ke sekolah.
Kegiatan-kegiatan dimaksud umpamanya class
meetingyang berisi perlombaan-perlombaan yang mendemonstrasikan kebolehan
anak dalam berbagai bidang, pameran hasil kerajinan tangan anak, pemutaran film
pendidikan, dan sebagainya. Seharusnya undangan terhadap orang tua ke sekolah
ini minimal dilaksanakan satu kali dalam setahun.
3.
Case
Conference
Case Conference
merupakan rapat atau konferensi tentang kasus. Biasanya digunakan dalam
bimbingan kenseling. Peserta konferensi ialah orang yang betul-btul mau ikut
membicarakan masalah anak didik secara terbuka dan sukarela, seperti orang tua
anak didik, guru-guru, petugas bimbingan yang lain, dan para ahli yang ada
sangkut pautnya dengan bimbingan seperti social
worker dan sebagainya. Konferensi biasanya
dipimpin oleh orang yang paling mengetahui persoalan bimbingan
kenseling, khususnya tentang kasus dimaksud.
4.
Badan
Pembantu Sekolah
Badan
pembantu sekolah ialah organisasi orang tua murid atau wali murid dan guru.
Organisasi dimaksud merupakan kerja sama yang paling terorganisasi antar
sekolah atau guru dengan orang tua murid. Sampai sekarang, organisasi ini telah
beberapa kali mengalami perubahan nama karena disesuaikan dengan perkembangan
situasi pendidikan dan masyarakat pada mulanya organisasi ini bernama
perkembangan Orang tua Murid dan Guru (POMG), kemudian berubah menjadi
persatuan Orang Tua Murid (POM, Badan Pembantu Penyelenggaraan Pendidikan
(BP3), dan sekarang dikenal dengan istilah Komite Sekolah.
5.
Mengadakan
Surat Menyurat antara Sekolah dan Keluarga
Surat-menyurat
ini diperlukan terutama pada waktu-waktu yang sangat diperlukan bagi perbaikan
pendidikan anak didik, seperti surat peringatan dari guru kepada orang tua jika
anaknya perlu lebih giat, sering membolos, sering berbuat keributan, dan
sebagainya. Surat-menyurat ini juga sebenarnya sangat baik bila dilakukan oleh
guru tua kepada guru atau langsung ke kepala sekolah/ madrasah untuk memantau
keadaan anaknya di sekolah.
6.
Adanya
Daftar Nilai atau Raport
Raport
yang biasanya diberikan setiap catur wulan kepada para murid ini dapat dipakai
sebagai penghubung antara sekolah dengan orang tua. Sekolah dapat memberi surat
peringatan atau memintah bantuan orang tua bila hasil raport anaknya kurang
baik, atau sebaliknya jika anaknya mempunyai keistimewaan dalam suatu mata
pelajaran, agar dapat lebih giat mengembangkan bakatnya atau minimal mampu
mempertahankan apa yang sudah dapat diraihnya.
Demikianlah
beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menjalin kerja sama antara sekolah
dengan keluarga. Semua bentuk kerja sama tersebut sangat besar manfaat dan
artinya dalam memajukan pendidikan sekolah pada umumnya, dan anak didik pada
khusunya.
C. HUBUNGAN MASYARAKAT
DENGAN SEKOLAH
Pendidikan tidak hanya merupakan
kewajiban pemerintah, sekolah, dan guru saja, tapi juga merupakan tanggung
jawab keluarga dan masyarakat.[6]
Masyarakat diharapkan peran sertanya dalam melaksanakan dan menyelenggarakan
pendidikan, terutama dalam mendidik moral, norma, dan etika yang sesuai dengan
agama dan kesepakatan masyarakat. Siswa belajar di sekolah dalam waktu
terbatas, sedangkan waktu terbanyak ada dirumah dan masyarakat.
Masyarakat dapat diartikan sebagai
:”A community is a group or a collection
of groups that in habits a locality”. Atau yang disebut dengan satu
kelompok atau sekumpulan kelompok yang mendiami suatu daerah.
Pada dasarnya masyarakat adalah
perwujudan kehidupan bersama manusia, dimana didalam masyarakat berlangsung
proses kehidupan sosial, proses antara hubungan dan interaksi. Di dalam
masyaraka terdiri dari berbagai ragam pendidikan, profesi, keahlian, suku bangsa,
kebudayaan, agama, lapisan sosial sehingga menjadi masyarakat yang majemuk.
Sementara dilihat dari konsep
pendidikan, masyarakat adalah sekumpulan banyak orang dengan berbagai ragam
kualitas diri mulai dari yang tidak berpendidikan sampai dengan yang
berpendidikan sampai dengan yang berpendidikan tinggi. Sementara itu, dilihat
dari lingkungan pendidikan, masyarakat disebut lingkungan pendidikan nonformal
yang memberikan pendidikan secara sengaja dan berencana tetapi tidak
sistematis.
Antara masyarakat dengan pendidikan
punya keterkaitan dan saling berperan. Apalagi pada zaman sekarang ini, setiap
orang selalu menyadari akan peranan dan nilai pendidikan. Oleh karena itu,
setiap warga masyarakat bercita-cita dan aktif berpartisipsi untuk membina pendidikan.
Sedangkan sekolah merupakan bentuk
pendidikan formal bagi manusia yang didalamnya mengembangkan kemampuan manusia
baik dari akademik maupun non akademik. Oleh sebab itu, tiap sekolah memiliki
program tertentu sesuai dengan tujuan pendidikan nasional dan visi misi
sekolah. Program-program ini, selain dikelola dengan baik, memerlukan pula
dukungan dari masyarakat.
Istilah “sekolah” sebagai suatu
institusi atau lembaga atau lembaga pendidikan, baik lembaga pendidikan formal,
informal, maupun nonformal yang merupakan sarana melaksanakan pelayanan belajar
dan proses pendidikan. Sedangkan “masyarakat” dalam konteks sekolah adalah
warga atau individu yang berada disekolah atau sekitar sekolah yang berhubungan
secara langsung atau tak langsung terhadap manajemen sekolah.
“Menurut Mohammad Noor Syam bahwa
hubungan masyarakat dengan pendidikan sangat bersifat korelatif. Masyarakat
maju karena pendidikan dan pendidikan yang maju hanya akan ditemukan dalam
masyarakat yang maju pula”.[7]
Sementara itu, Sanafiah Faisal
mengemukakan bahwa hubungan antara sekolah (pendidikan) dengan masyarakat
paling tidak, bisa dilihat dari dari dua segi berikut.
1. Sekolah
sebagai patner masyarakat didalam melaksanakan di dalam melaksanakan fungsi
pendidikan.
2. Sekolah
sebagai prosedur yang melayani pesan-pesan pendidikan dari masyarakat
lingkungannya.
a.
Pentingnya
Hubungan Masyarakat dan Sekolah
Hubungan
antara masyarakat dan sekolah meliputi :
a) Sekolah
adalah bagian yang integral dari masyarakat, ia bukan merupakan lembaga yang terpisah dari masyarakat.
b) Hak
hidup dan kelangsungan hidup bergantung pada masyarakat.
c) Sekolah
adalah lembaga sosial berfungsi untuk melayani anggota-anggota masyarakat dalam
bidang pendidikan.
d) Kemajuan
sekolah dan kemajuan masyarakat saling berkolerasi, keduanya saling
membutuhkan.
e) Masyarakat
adalah pemilik sekolah, karena masyarakat membutuhkannya.
Pentingnya hubungan sekolah dengan masyarakat :
a) Sekolah
merupakan lembaga pendidikan yang harusnya mendidik generasi muda untuk hidup
di masyarakat.
b) Sekolah
haruslah merupakan tempat pembinaan dan pengembangan pengetahuan dan kebudayaan
yang sesuai dan dihendaki oleh masyarakat tempat sekolah itu didirikan.
c) Sebaiknya,
masyarakat harus membantu dan bekerjasama dengan sekolah agar apa yang
diperoleh dan dihasilkan sesuai kehendak dan kebutuhan masyarakat.
d) Mengikutsertaka
masyarakat secara aktif dalam memecahkan permasalahan pendidik.
e) Partisispasi,
dukungan dan bantuan secara konkrit dari masyarakat baik berupa financial,
material untuk kelancaran sekolah.
b.
Tujuan Hubungan Masyarakat dan Sekolah
Tujuan hubugan masyarakat dan sekolah dapat
dikelompokan menjadi tiga tujuan pokok, yaitu :
1. Mengembangkan
mutu belajar dan pertumbuhan anak-anak
Untuk mengembangkan mutu belajar dan pertumbuhan
anak-anak hendaknya personil sekolah mengetahui benar-benar kondisi masyarakat
lingkungan hidup anak-anak yang sangat penting bagi program pendidikan.
2. Meningkatkan
tujuan dan mutu kehidupan masyarakat
Didalam masyarakat yang demokratis, seyognya dapat
menjadikan dirinya sebagai pelopor dan pusat perkembangan bagi
perubahan-perubahan masyarakat dalam bidang ekonomi, kebudayaan, teknologi dan
sebagai ke tingkat yang tinggi.
3. Mengembangkan
pengertian antusiasme dan partisipasi masyarakat
Pengertian antusiasme dan partisipasi masyarakat
tersebut sangat penting, apalagi bagi masyarakat kita yang pada umumnya masih
belum menyadari bahwa tugas dan tanggung jawab pendidikan anak-anak adalah juga
tugas dan tanggung jawab masyarakat disamping sekolah dan pemerintah.
c.
Jenis-
Jenis Hubungan Masyarakat Dan Sekolah
Banyak orang berpendapat bahwa hubungan kerja sama
antara sekolah dan masyarakat hanyalah dalam hal mendidik anak belaka. Padahal
hubungan antara sekolah dan masyarakat itu mengandung arti yang sangat luas.
Adapun hubungan antara sekolah dan masyarakat itu sebagai berikut :
1. Hubungan
edukatif, ialah hubungan kerja sama dalam hal mendidik murid (anak) antara guru
disekolah dan oran tua didalam keluarga.
2. Hubungan
cultural, ialah usaha kerja sama antara sekolah dan masyarakat yang memungkinkan
adanya saling membina dan mengembangkan kebudayaan masyarakat tempat sekolah
itu berada.
3. Hubungan
institusional, ialah hubungan kerja sama antara sekolah dengan lembaga-lembaga
atau instansi-instansi resmi baik swasta maupun pemerintah. Dengan adanya
hubungan ini, sekolah sekolah dapat meminta bantuan dari lembaga-lembaga lain
yang berkaitan dengan pengadaan dan pengembangan materi kurikulum maupun
bantuan yang berupa fasilitas serta alat-alat yang dipelukan bagi kelancaran
pelaksanaan program sekolah. [8]
Selain jenis-jenis hubungan masyarakat dan sekolah,
ternyata ada manfaat dari hubungan masyarakat dan sekolah, yaitu sebagai
berikut :
1. Bagi
masyarakat
1) Masyarakat
mengetahui inovasi-inovasi yang dilakukan oleh sekolah
2) Masyarakat
sebagai pihak yang membutuhkan pendidikan dapat mengajukan aspirasinya terhadap
sekolah.
3) Masyarakat
dapat memberikan kritikan dan saran yang berguna untuk sekolah apabila terdapat
program, keputusan atau tindakan sekolah yang tidak sesuai dengan harapan dan
keputusan masyarakat.
2. Bagi
sekolah
1) Sekolah
dapat termotivasi untuk terus melakukan perbaikan baik dari segi tenaga
pendidik maupun dari fasilitas pendidikan karena sekolah mendapat penilaian dan
control langsung dari masyarakat.
2) Sekolah
dapat menyampaikan-menyampaikan kesulitan-kesulitan yang dialamai sekolah yang
memerlukan partisipasi masyarakat untuk menyelesaikannya.
3) Sekolah
dapat member pemahaman kepada masyarakat mengenai konsep-konsep pendidikan yang
perlu masyarakat pahami agar tidak terjadi kesalahpahaman konsep antara sekolah
dan masyarakat.
4) Sekolah
dapat memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar bagi peserta didik.[9]
Peran serta masyarakat sangat diperlukan dalam upaya
peningkata mutu pendidikan disekolah. Peran serta masyarakat itu tidak hanya berupa dukungan
dana atau sumbangan fisik saja, tetapi bisa lebih dari itu. Hubungan masyarakat
dengan sekolah adalah kerjasama antara masyarakat dengan sekolah dalam
penyelenggaraan pendidikan, dimana sekolah memiliki tanggung jawab memberi
pemahaman kepada masyarakattentang tujuan, program, dan kebutuhan sekolah.
Sebaliknya masyarakat memiliki tanggung jawab menyumbngkan sumber daya dalam
hubungan tersebut. Hubungan sekolah dan masyarakat didefinisikan sebagai proses
komunikasi antara sekolah dan masyarakat untuk berusaha menanamkan pengertian
warga masyarakat tentang kebutuhan dan karya pendidikan serta pendorong minat
tanggung jawab masyarakat dalam usaha memajukan sekolah. Tujuannya untuk
meningkatkan kualitas belajar dan pertumbuhan anak, meningkatkan pemahaman masyarakat
akan pentingnya pendidikan, meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat, serta
mengembangkan antusiasme atau semangat saling bantu antara sekolah dengan
masyarakat demi kemajuan dua belah pihak.
Hubungan sekolah dengan masyarakat adalah suatu
proses komunikasi dengan tujuan meningkatkan pengertian warga masyarakat
tentang kebutuhan dan praktik pendidikan serta berupaya dalam memperbaiki
sekolah. Karena sekolah hidup ditengah- tengah masyarakat, melayani masyarakat
dan di hidupi masyarakat, sebaliknya masyarakat mengambil manfaat berupa output
sekolah, berupa tenaga lulusan yang memiliki kualifikasi tertentu. Sekolah
harus mampu menampung aspirasi masyarakat karena masyarakatlah pemasok
sekaligus pemakai output sekolah. Kerja sama yang baik antara sekolah dan
masyarakat akan menguntungkan keduanya. Sekolah semakin eksis berkat dukungan
masyarakat, dan masyarakat memetik manfaat berupa output berkualitas.
D.
PERAN
MASYARAKAT DALAM PENDIDIKAN
Sebagaimana yang dikemukakan terdahulu, bahwa
masyarakat merupakan lembaga ketiga
sebagai lembaga pendidikan, dalam
konteks penyelenggaraan pendidikan itu sendiri besar sekali perannya. Bagaimana
kemajuan dan keberadaan suatu lembaga pendidikan sangat ditentukan oleh peran
serta masyarakat yang ada. Tanpa dukungan
dan partisipasi masyarakat, jangan
diharapkan pendidikan dapat berkembang
dan tumbuh sebagaimana yang diharapkan.
Oleh karena itu, sebagai salah satu
lingkungan terjadinya kegiatan
pendidikan, masyarakat mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap
berlangsungnya segala aktivitas yang menyangkut masalah pendidikan. Apalagi
bila dilihat dari materi yang digarap, jelas kegiatan pendidikan yang termasuk
jalur sekolah, berisikan generasi muda yang akan meneruskan kehidupan
masyarakat itu sendiri. Untuk itu bahan apa yang akan diberikan kepada anak
didik sebagai generasi tadi harus disesuaikan
dengan keadaan dan tuntutan masyarakat dimana kegiatan pendidikan
berlangsung.
Berikut ini adalah beberapa peran
dari masyarakat terhadap pendidikan
(sekolah)
:
1. Masyarakat
berperan serta dalam mendirikan dan membiayai sekolah.
2. Masyarakat
berperan dalam mengawasi pendidikan agar sekolah tetap membantu dan mendukung
cita-cita dan kebutuhan masyarakat.
3. Masyarakatlah
yang ikut menyediakan tempat pendidikan seperti gedung-gedung mesuem,
perpustakaan, paggung-panggung kesenian, kebun binatang dan sebagainya.
4. Masyarakatlah
yag menyediakan berbagai sumber untuk sekolah. Mereka dapat diundang ke sekolah
unruk memberikan keterangan-keterangan mengenai suatu masalah yang sedang
dipelajari anak didik. Orang-orang yang punya keahlian khusus banyak sekali
terhadap di masyarakat, seperti petani, peternak, saudagar, polisi, dokter dan
sebagainya.
5. Masyarakat
sebagai sumber pelajaran atau laboraturium tempat belajar.
Di
samping buku-buku pelajaran, masyarakat member bahan pelajaran yang banyak
sekali, antara lain seperti aspek alami industri, perumahan, transportasi,
perkebunan, pertambangan dan sebagainya.
Dengan demikian, jelas sekali bahwa
peran masyarakat sangatlah besar terhadap pendidikan sekolah. Untuk itu,
sekolah perlun memanfaatkannya sebaik-baiknya, paling tidak bahwa pendidikan
harus dapat mempergunakan sumber-sumber pengetahuan yang ada di masyarakat
dengan alas an sebagai berikut :[10]
1. Dengan
melihat apa yang terjadi di masyarakat, anak didik akan mendapatkan pengalaman
langsung ( first hand experience )
sehingga mereka dapat memiliki pengalaman yang konkert dan mudah diingat.
2. Pendidikan
membina anak-anak yang berasal dari masyarakat, dan akan kembali ke masyarakat.
3. Di
masyarakat banyak sumber pengetahuan yang mungkin guru sendiri belum
mengetahuinya.
4. Kenyataan
menunjukkan bahwa masyarakat membutuhkan orang-orang yang terdidik dan ank
didik pun membutuhkan masyarakat.
BAB
III PENUTUP
A. Simpulan
Keluarga merupakan wadah
bagi anak dalam konteks proses belajarnya untuk mengembangkan dan membentuk
diri dalam fungsi sosial. Disamping itu juga sebagai tempat belajar bagi anak
dalam segala sikap untuk berbakti kepada Tuhan sebagai perwujudan nilai hidup
yang tertinggi.
Kerja sama antara
keluarga dan sekolah sangat di butuhkan, karena tidak mungkin keluarga dapat
mendidik anak secara detail dan rinci, sebab jika orang tua saja yang mendidik
anak akan ketinggalan pengetahuan, baik dari intelektualnya maupun sosialnya.
Perlu kita ketahui pendidikan disekolah akan lebih efektif karena sekolah
memiliki program tertentu sesuai dengan tujuan pendidikan nasional dan visi
misi sekolah.
Oleh sebab itu dengan
adanya kerja sama dari sekolah, masyarakat, guru dan keluarga khusunya dibidang
pendidikan peserta didik, maka akan menghasilkan anak didik yang tidak hanya
unggul dalam bidang akademik tetapi juga mampu hidup bermasyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Hafid
Anwar dkk,2013,Konsep Dasar Ilmu
Pendidikan,PT Alfabeta: Bandung.
Hasbulloh,2011, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, PT Raja
Grafindo Persada: Jakarta.
Kurniawan,
2011, pemikiran pendidikan, LP2 STAIN
CURUP : Curup .
Nuzuar,
2012, Pengantar Ilmu Pendidikan, LP2 STAIN CURUP: Curup.
http://indonesia-admin.blogspot.com/2010/02/kerja-sama-keluarga-sekolah.html
http://teratakhijau3.blogspot.com/2013/01/konsep-hubungan-sekolahdan-masyarakat
1813.html
[1] Anwar Hafid dkk,2013,Konsep
Dasar Ilmu Pendidikan,PT Alfabeta: Bandung, hal. 44
[2]Hasbulloh,2011, Dasar-dasar
Ilmu Pendidikan, PT Raja Grafindo Persada: Jakarta, Hal.87
[3]
http://indonesia-admin.blogspot.com/2010/02/kerja-sama-keluarga-sekolah.html
[4] Ibid., hal. 90-91
[5] Ibid.,hal. 93
[6] Kurniawan, 2011, pemikiran
pendidikan, LP2 STAIN CURUP : Curup , hal 94
[7] Nuzuar, 2012, Pengantar Ilmu Pendidikan, LP2 STAIN
CURUP: Curup, hal.,90
[8]
http://teratakhijau3.blogspot.com/2013/01/konsep-hubungan-sekolahdan-masyarakat
1813.html
[9] Ibid, hal., 97
[10]Hasbullah, 2011, Dasar-dasar
ilmu pendidikan, PT Raja Grafindo Persada: Jakarta, hal 100-102
1 komentar:
wah luar biasa trimakasih keren ulasanya lengkap, kujungi balik ya
cara kredit usaha
kumpulan tugas makalah
model belajar