Filsafat Pendidikan Islam
“Hubungan Penciptaan Manusia dengan Pendidikan”
Nama Kelompok:
1. Citra
Efrianti : (13531149 )
2. Titik
Handayani : (13531100 )
3. Yulianti : (13531165)
Dosen Pembimbing
:
Bpk.
Muksal Mina Putra, M.Pd
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA
ISLAM NEGERI
(STAIN) CURUP
2014
HUBUNGAN PENCIPTAAN
MANUSIA DENGAN PENDIDIKAN
A. Unsur-
Unsur Penciptaan Manusia
Manusia adalah makhluk yang paling
sempurna yang telah diciptakan Allah SWT. Dimana dalam kehidupannya manusia
mempunyai kelebihan-kelebihan dan juga kekurangan atau kelemahan, namun manusia
diberi kebebasan untuk mencari jati dirinya sendiri. Di dalam kehidupan manusia
pendidikan sangat berperan penting untuk menuju hidup yang lebih maju dan bisa
membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.
Secara fisik manusia itu dapat diketahui
melalui penguasaan ilmu-ilmu yang berkaitan dengan proses penciptaan manusia,
baik ilmu biologi, maupun ilmu ke agamaan. Karena proses penciptaan manusia itu
secara fisik prosesnya berjalan secara bertahap. Firman Allah SWT dalam surat
Nuh ayat 14, yang berbunyi :
Artinya
: “Padahal dia sesungguhnya telah menciptakan kamu dalam bentuk beberapa
tingkat kejadian
Secara
fisik tahapan- tahapan dalam proses penciptaan itu adalah tahapan –tahapan
perubahan bentuk, sehingga pada bentuk terakhir mencapai kesempurnaan sebagai
manusia. Dengan demikian, konsep filsafat islam memandang bahwa penciptaan
manusia tidak terdiri dari jasmani dan rohani, tetapi berbagai unsure, yaitu
unsure dari tanah yang membentuk fisik, kemudian unsure air yang membentuk data
hidup dan unsure ilahi yang membentuk fungsi pendengaran, penglihatan, dan hati
nurani. Dengan demikian ada tiga pokok hal dalam proses penciptaan manusia,
yaitu unsure tubuh, hidup, dan ruh. Sesuai dengan firmannya :
Artinya : ”Dan
(ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, sesungguhnya Aku
akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari
lumpur hitam yang diberi bentuk.”
Adapun
sisi-sisi kelebihan dan kekurangan/ kelemahan manusia, sebagai berikut : 1.
Tidak semua keinginan manusia bisa berhasil dalam usahanya bila Allah tidak
menginginkannya.
2. Gembira bila dapat nikmat, serta susah dapat
cobaan.
3. manusia sering bertindak bodoh dan zalim,baik
terhadap dirinya maupun makhluk lainnya.
4. manusia sering ragu dalam memutuskan persoalan.
5. manusia bisa mendapatkan kenikmatan berupa
materi, yang seringkali bersifat kikir dan lupa diri.
6. manusia adalah makhluk yang lemah
7. kewajiban manusia untuk berbuat baik kepada kedua
orang tuanya.
8. peringatan Allah agar manusia waspada terhadap
bujukan-bujukan orang munafik.
B. Tugas
dan Fungsi manusia di Dunia
Manusia adalah makhluk Tuhan yang
diciptakan dengan bentuk raga yang sebaik-baiknya dan seindah-indahnya, sesuai
dengan firman Allah dalam surat At-tin ayat4, dan Al-Taqhgabun ayat 3, yaitu :
Artinya
: “Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang
sebaik-baiknya.”
Artinya
: “Dia menciptakan langit dan bumi dengan haq, Dia membentuk rupamu dan
dibaguskannya rupamu itu dan hanya kepada Allah-lah (mu).”
Selain itu,
manusia juga di lengkapi dengan berbagai organ psikofisik yang
istimewa seperti
panca indra dan hati, agar manusia bersyukur kepada Allah yang telah
menganugrahi keistimewaan- keistimewaan itu. Adapun keistimewaan- keistimewaan
yang dianugerahkan oleh Allah Swt kepada manusia, antara lain sebagai berikut :
1. Kemampuan
berfikir untuk memahami alam semesta (Q.S Ar ra’du : 13) dan dirinya sendiri
(Q.S Arrum : 20-21 )
2. Akal
untuk memahami tanda- tanda keagungan-Nya
(Q.S
Al-hijr : 46 )
3.
Nafsu yang paling rendah (Q.S Al-fajr 27-30)
4. Ruh yang kepadanya Allah SWTmengambil kesaksian
manusia sesuai dengan
firmannya
surat Q.S Al-‘Araf; 72-74
Dalam
Al-Qur’an dinyatakan bahwa Allah SWT menciptakaan manusia bukan secara
main-main (Q.S Al-Mu’minun;115) melainkan dengan suatu tujuan dan fungsi secara
global. Tujuan dan fungsi penciptaan manusia yaitu;
1. Khalifah
Manusia
adalah makhluk Allah yang di ciptakan sangat sempurna dan memiliki kedudukan
dan fungsi yang sangat penting. Bahkan Allah SWT memberikan fungsi yang tidak
ringan melainkan amanah yang sangat besar.
Fungsi
penciptaan manusia yang pertama adalah sebagai khalifah, dalam al-quran Allah
SWT menegaskan bahwa manusia diciptakan Allah sebagai pengemban amanat (Q.S Arum:
72 ), amanat itu diantaranya adalah memakmurkan kehidupan di bumi (Q.S Huud: 61
) karena sangat mulianya manusia sebagai pengemban amanat maka Allah menjadikan
manusia sebagai khalifah-Nya di muka bumi sesuai dengan firmannya :
Artinya; “ingatlah ketika tuhan mu berfirman kepada
para malaikat “Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka
bumi”.mereka berkata: mengapa engkau hendak menjadikan (khalifah) dibumi itu
orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami
senantiasa bertasbih dengan memuji engkau dan mensucikan engkau? “tuhan
berfirman; sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.
Menurut Ahmad Musthafa Al-Maraghi,
kata khalifah dalam ayat ini memiliki dua makna,yaitu: 1. Pengganti Allah 2.
Manusia adalah pemimpin. Jadi, pada perinsipnya Allah SWT menciptakan manusia
memiliki fungsi yang sangat penting dan strategis sebagai wakil Allah di bumi.
2. Abdun
(Pengabdi Allah)
Fungsi
penciptaan yang kedua adalah sebagai pengabdi, yaitu mengacu pada tugas-tugas
individu manusia sebagai hamba Allah. Dimana tugas tersebut telah tertera dalam
firmanNya yaitu (Q.S Al-Dzariyat :56 ).
C. Manusia
dan Pendidikan
Sejak
manusia diciptakan dan dalam proses dilahirkan manusia diwarisi agama dan serba
ingin tahu, dimana keberagamaan akan mendorong manusia untuk selalu ingin dekat
dengan Allah dengan sang pencipta. Sedangkan sifat serba ingin tahu akan
mendorong manusia mengenal dan mengetahui berbagai fenomena dan seluruh alam
semesta ini.
Manusia
adalah makhluk termulia yang lahir dibumi ini, ia terdiri dari dua unsure,
yaitu jasad dan jiwa, selain itu manusia juga memiliki keistimewaan yang dapat
dilihat dari potensi yang dimiliki manusia baik rohani maupun jasmani, selain
potensi rohani dan jasmani ada juga potensi dhomir dan potensi nafsu.
Pada
saat dilahirkan manusia tidak mengenal dan tidak mengetahui suatu apapun,
tetapi dengan potensi yang diberikan oleh Allah berupa pendengaran dan hati
(Q.S An-Nahl : 78 ), manusia dapat memiliki, menggali dan mengembangkan ilmu pengembangan, yaitu dengan
jalan pendidikan.
Dalam
ajaran islam, pendidikan ditempatkan pada posisi yang sangat penting.
Pendidikan dalam konteks ajaran islam, diarahkan untuk membina dan mengarahkan
potensi akal, jiwa dan jasmaninya sehingga manusia memiliki ilmu, akhlak dan
keterampilan yang dapat digunakan manusia untuk mendukung tugas pengabdian
sebagai khalifah-Nya dan mengantarkan manusia agar mencapai kehidupan yang
bahagaia dunia dan akhirat. Untuk mencapai itu semua, diperlukan adanya
pendidikan yang bersifat komprehensif, karena dengan pendidikan, manusia
menjadi beradab, bermanfaat, baik bagi dirinya maupun orang lain.
Pendidikan
adalah salah satu kebutuhan manusia. Pendidikan merupakan fenomena yang
universal bagi manusia untuk mengembangkan kecenderungan-kecenderungan potensi
fitrahnya kearah dewasa. Pendidikan merupakan kegiatan pencerdasan manusia yang
melibatkan banyak aspek. Pendidikan bukan hanya sekedar informasi, akan tetapi
lebih dari itu, sesuatu yang kompleks mencakup usaha-usaha mewujudkan keinginan-keinginan,
kebutuhan, kemampuan individual, sehingga tercapainya pola hidup pribadi dan
interaksi sosial yang lebih baik.
Untuk
melihat hubungan manusia dengan pendidikan dapat dilihat dengan istilah yang
melekat pada keta tarbiyah. Dimana tarbiyah mengandung arti yang luas, antara
lain meliputi : mencipta, mengatur, memelihara, tumbuh memperbaiki bertanggung
jawab, menjaga dan berkembang. Yang semua itu dirangkum dalam satu kata
yaitu’mendidik’. Dengan demikian manusia sangat berhubungan erat dengan
pendidikan, karena manusia adalah khalifah dimuka bumi dan untuk menjalankan
tugas-tugasnya manusia harus mempunyai pendidikan. Karna pendidikan adalah
kebutuhan bagi makhluk hidup yang ada dimuka bumi, dengan pendidikan seseorang
dapat mengenal jati dirinya. Dengan demikian terlihat jelas, bahwa pendidikan
sebagai bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.
Daftar Pustaka
Muhmidayeli, Filsafat Pendidikan; ( Bandung:
PT.Refika Aditama,2013 )
Sugiatno, filsafat pendidikan islam; ( Curup: LP2
stain,2011 )
Umar
Bukhari, ilmu pendidikan islam; (Jakarta:
Amzah 2011 )
0 komentar: